Pada suatu siang yang cukup terik, saat sebuah rapat redaksi di beranda gedung BLK Yaspiyah tengah berlangsung, Sekretaris Umum Yaspiyah, Abah KH Aef Saefullah Ahmad tampak tergesa menuju sepeda listriknya.
Sesuai instruksi beliau sebelum memacu sepeda elektriknya itu, antara bingung dan penasaran kami tetap melanjutkan rapat. Beliau tak memberi tahu hendak ke mana dan berapa lama. Kami pun hanya bisa memandangi punggung beliau yang perlahan tampak semakin menjauh di ujung jalan.
Saat itu kami tengah membahas beberapa edisi lawas majalah Risalah Al-Fathimiyah. Sebelumnya staf redaksi, Ibu Fitri Nurasiyah, S. Pd, membawa edisi dua, tiga, dan empat yang terbit di rentang tahun 2014 sampai 2017.
Ibu Fitri mendapatkan tiga majalah Risalah itu dari perpustakaan SMK Al-Fathimiyah. Saya pun bertanya apakah ada edisi perdananya. Bu Fitri hanya menggeleng seraya menjelaskan bahwa cuma tiga edisi itu yang beliau temukan.
Rupanya Abah Aef mendengar pertanyaan saya tentang edisi perdana itu. Beliau lantas terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu. Beberapa saat kemudian berujar, yang terdengar sangat samar dan seperti menggumam, "Mmhh... kayaknya sih masih ada." Lalu terjadilah adegan seperti digambarkan dalam awal tulisan ini.
Kami pun meneruskan rapat, meski tanya masih menggelayuti benak sebagian kami soal Abah Aef yang tiba-tiba meninggalkan rapat. Kami kembali berdiskusi, tanpa beliau, seputar rencana penerbitan edisi 2 buletin Risalah Al-Fathimiyah
Selang sepuluh menit kemudian, Abah Aef kembali terlihat di ujung jalan, langsung menuju kami dan bergabung kembali dalam rapat. Beliau lantas menyodorkan sebuah majalah yang dari covernya tampak tak asing.
Ternyata, yang disodorkan beliau adalah majalah Risalah Al-Fathimiyah edisi perdana. Cover dan halaman-halamannya masih utuh meski tampak sedikit lusuh.
Topik rapat kemudian bergeser menjadi cerita-cerita seputar proses penerbitan edisi satu Majalah Risalah Al-Fathimiyah. Tak hanya topik, lokasi rapat juga ikut bergeser ke gazebo hijau di sisi selatan gedung BLK.
Terjawab sudah kenapa tadi Abah Aef meninggalkan rapat secara tiba-tiba. Beliau ternyata pulang ke rumah karena teringat ada satu edisi perdana majalah Risalah yang tersimpan di rumah, dan hendak segera menunjukkannya ke segenap peserta rapat.
"Arsip lama itu tetap penting. Majalah Risalah ini contohnya. Saya simpan satu di rumah. Selain sebagai bahan bacaan juga sebagai arsip, siapa tahu suatu saat dibutuhkan," demikian terang Abah Aef.
Dan apa yang disampaikan beliau memang benar. Soft copy Majalah Risalah mulai edisi satu sampai edisi empat karena satu dan lain hal ternyata sudah tidak ada jejaknya lagi.
Maka kemudian menyelamatkan edisi-edisi awal Risalah menjadi agenda rapat yang dibahas secara serius. Kami memutuskan untuk kembali mendigitalkan edisi satu sampai empat majalah Risalah Al-Fathimiyah.
Langkah awalnya dengan mensortir seluruh halaman edisi cetak yang ada. Kemudian melakukan scanning, menyimpannya menjadi Portable Document Format (PDF). Lalu melakukan editing dan revisi seperlunya, serta memastikan seluruhnya dalam kualitas high resolution agar jelas terbaca dan siap ketika dikehendaki untuk dicetak ulang.
Bukan sebuah proses yang mudah dan instan memang, tetapi sangat perlu untuk dilakukan. Mudah-mudahan prosesnya dimudahkan sehingga seluruh edisi majalah Risalah Al-Fathimiyah dapat tampil secara lengkap. Mohon doa dari pembaca semua. (Bhy)
Download Edisi Perdana Majalah Risalah Al-Fathimiyah versi PDF
Baca Edisi Perdana Majalah Risalah Al-Fathimiyah versi Flip